Sunday, March 27, 2011

Nasionalisme Mesir

Arabi Pasha
a. Krisis Keuangan Mesir
Sejak dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869, negara-negara Barat terutama Inggris dan Prancis saling berlomba memperebutkan pengaruhnya di Mesir. Pengaruh kekuasaan Inggris makin kuat mulai tahun 1875, yakni saat Khedive Ismail (1863–1879) membutuhkan uang sehubungan dengan krisisnya keuangan Mesir. Khedive Ismail kemudian menjual sebagian besar saham Mersir pada Terusan Suez kepada Inggris.
Di samping itu, Mesir juga meminjam uang dari Inggris dan Prancis. Mesir karena tidak dapat membayar hutang-hutangnya maka Inggris dan Prancis masuk ke Mesir dan memberesi hutang-hutangnya. Dengan demikian, sejak tahun 1876, Inggris dan Prancis telah ikut campur dalam pemerintahan di Mesir.

Adanya campur tangan Inggris dan Prancis dalam pemerintahan, khususnya pada saham-saham Terusan Suez menimbulkan kekecewaan yang kemudian muncul perlawanan rakyat. Kebangkitan nasional Mesir ditandai dengan adanya pemberontakan Arabi Pasha (1881–1882). Mulamula gerakan ini antiorang asing (Inggris, Prancis dan Turki), tetapi akhirnya menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan. Gerakan Arabi ini timbul karena pengaruh Jamaluddin al Afghani yang ketika itu mengajar di Mesir. Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Arabi Pasha ini sangat membahayakan kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir. Inggris akhirnya bertindak dan berhasil menumpas pemberontakan Arabi Pasha.
b. Timbulnya Nasionalime Mesir
Mesir termasuk negara Arab sehingga bangkitnya nasionalisme Mesir merupakan hal yang sama dengan bangkitnya nasionalisme Arab. Adapun sebab-sebab timbulnya nasionalisme Mesir adalah sebagai berikut.
1) Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan gerakan agama yang kemudian memberontak pemerintahan Turki. Dengan demikian, secara politik membangkitkan tumbuhnya nasionalisme Mesir.
2) Adanya pengaruh Revolusi Prancis. Ketika Napoleon Bonaparte mendarat di Mesir, ia juga membawa suara Revolusi Prancis yang kemudian menimbulkan paham liberal dan nasionalisme Mesir.
3) Munculnya kaum intelektual yang berpaham modern.
4) Adanya Gerakan Pan Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan dengan yang menganjurkan persatuan semua bangsa Arab dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.
Sekalipun pemberontakan Arabi Pasha berhasil dipadamkan, namun cita-cita perjuangan Arabi Pasha merupakan sumber aspirasi semangat nasionalisme bangsa Mesir. Hal ini terbukti pada tanggal 7 Desember 1907 telah diadakan kongres nasional yang pertama di bawah pimpinan Mustafa Kamil. Tujuannya adalah pembangunan Mesir secara liberal untuk mencapai kemerdekaan penuh. Pemerintah Mesir yang dipengaruhi oleh Inggris berusaha untuk menindas gerakan ini, akan tetapi gerakan nasional ini tetap
hidup dan makin kuat bahkan kemudian menjelma menjadi Partai Wafd (Utusan) di bawah pimpinan Saad Zaghlul Pasha.
Ketika Perang Dunia I selesai, Partai Wafd menuntut Mesir sebagai negara merdeka dan ikut serta dalam konferensi perdamaian di Prancis. Inggris menolak, bahkan mengasingkan Zaghlul Pasha ke Malta. Pada tahun 1919 di Mesir timbul pemberontakan dan Zaghlul Pasha dibebaskan kembali.
Kaum nasionalise Mesir menuntut kemerdekaan penuh. Pemberontakan berkobar lagi, Zaghlul Pasha ditangkap lagi dan diasigkan ke Gibraltar. Inggris yang tidak dapat menekan nasionalisme Mesir, terpaksa mengeluarkan Pernyataan Unilateral (Unilateral Declaration) pada tanggal 28 Februari 1922. Tahukan Anda isi Uniteral Declaration?
1) Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir.
2) Inggris berhak atas empat masalah pokok,seperti berikut:
a) mempertahakan Terusan Suez;
b) mempergunakan daerah militer untuk operasi militer;
c) mempertahankan Mesir terhadap agresi bangsa lain;
d) melindungi bangsa asing di Mesir dan kepentingannya.
Uniteral Declaration 1922 merupakan saat yang bersejarah bagi Mesir sebab sejak itu dunia internasional menganggap Mesir telah merdeka, meskipun belum penuh. Sebaliknya, di pihak kaum nasionalis Mesir tetap tetap menentangnya sebab Inggris tetap berhak atas empat masalah pokok tersebut di atas. Itulah sebabnya, kaum nasionalisme Mesir terus berjuang melawan Inggris untuk mencapai kemerdekaan penuh. Hal ini baru terwujud setelah Perang Dunia II berakhir (Oktober 1954).(net)

Selengkapnya......

Nasionalisme Turki

Mustafa Kemal Pasha
a. Kemunduran Turki Usmani
Kerajaan Turki Usmani yang pernah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-19 terus mengalami kemunduran sampai akhirnya mendapat
julukan The Sick Man. Hal ini disebabkan oleh berikut ini.
1) Tidak ada lagi sultan-sultan yang kuat dan besar.
2) Intrik-intrik dalam istana semakin merajalela.
3) Tentara Janisari yang terkenal telah merosot martabatnya menjadi pengacau kerajaan daripada pembela kerajaan.
4) Pemerintahan yang lemah dan kacau mengakibatkan adanya Krisis Gezag sehingga negara-negara bagian berani mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri dari Turki.
5) Revolusi Prancis mengilhami negara-negara bagian untuk merdeka (seperti, Yunani, Bulgaria, Serbia, Rumania, dan Mesir).

b. Masalah Timur
Kelemahan Turki kemudian dimanfaatkan oleh negara-negara imperialisme Barat untuk menguasai jajahan Turki atau menghancurkan Turki sekaligus. Adanya perbenturan kepentingan antara negar -negara Barat mengenai status Turki dan daerah jajahan inilah yang menimbulkan “Masalah Timur” (The Eastren Question ).
c. Timbulnya Nasionalisme Turki
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Turki adalah sebagai berikut.
1) Kekuasaan Turki Usmani yang semakin merosot.
2) Adanya pengaruh dari Revolusi Prancis dengan semboyannya liberte, egalite, dan fraternite.
3) Timbulnya kaum terpelajar yang berpaham modern sehingga mereka mengetahui apa itu liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi.
4) KIegiatan bangsa Barat yang semakin gencar untuk merebut daerahdaerah jajahan Turki dan siap menghancurkan Turki.
Dalam situasi demikian itulah, akhirnya mendorong timbulnya semangat nasionalisme terutama di kalangan tokohtokoh muda untuk mengadakan pembaharuan di segala bidang.
Tokohnya, antara lain Kemal Pasha, Midhat Pasha, Rasjid Pasha, dan Ali Pasha. Pada tahun 1906, dibawah pimpinan Kemal Pasha berdirilah perkumpulan Tanah Air dan Kemerdekaan dan pada tahun l908 tumbuh menjadi Gerakan Turki Muda.
Tahukah Anda tujuan Gerakan Turki Muda?
1) menyelamatkan Turki dari keruntuhan total;
2) menanamkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat;
3) mengadakan perbaikan sosial, ekonomi dan budaya;
4) mengadakan pembaharuan organisasi pemerintahan.
d. Turki dalam Perang Dunia I
Selama Perang Dunia I, pemerintah Turki didominasi oleh Gerakan Turki Muda. Dalam Perang Dunia I, Turki memihak kepada Jerman (Sentral) dan ikut serta membendung serangan Rusia, Inggris, dan Prancis ke Laut Tengah. Sekutu menyerang Dardanella, tetapi dapat digagalkan oleh Mustafa Kemal Pasha dalam pe-tempuran di Gallipoli. Itulah sebabnya, Mustafa Kemal Pasha disebut Pahlawan Gallipoli. Sejak itulah Sekutu tidak berani menerobos Dardanella.
Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak blok Sentral, sehingga terjadilah Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dan Turki. Akan tetapi, pemimpin Turki Muda tidak mau menyerah begitu saja. Tampillah The Strong Man Turki, yakni Mustafa Kemal Pasha yang menentang Sekutu dan tidak mau mengakui Perjanjian Sevres yang dibuat dengan Sultan. Ia memimpin gerakan revolusi dan berhasil menurunkan Sultan Muhammad V dari takhtanya (1 November 1923). Selanjutnya, ia memperbarui Perjanjian Sevres dengan Perjanjian Lausanne yang isinya tidak begitu merugikan Turki.
Tepat pada tanggal 29 Oktober 1923 secara resmi diumumkan proklamasi kemerdekaan Turki. Sejak itu Kerajaan Turki Usmani yang ortodok dihapuskan dan digantikan dengan Republik Turki yang modern. Ankara dijadikan sebagai ibu kotanya. Sebagai presiden pertama ialah Mustafa Kemal Pasha atau disebut juga Kemal Pasha Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Ismet Pasha atau Ismet Inonu sebagai perdana menterinya.(net)


Selengkapnya......

Nasionalisme Jepang

Samurai X adalah salah satu film animasi Jepang yang populer di Indonesia. Dalam komik Samurai X, kita akan menemukan beberapa ulasan sejarah tentang Jepang pada era menjelang restorasi Meiji dan sesudah restorasi Meiji.
a. Masa Keshogunan
Sejak pemerintahan Shogun Tokugawa (pada abad ke-17), Jepang melakukan politik isolasi (artinya menarik diri dari pengaruh asing–Barat). Politik isolasi ini mulai dijalankan oleh Iyeyashu Tokugawa (1639) dan diteruskan oleh para penggantinya. Tujuan politik isolasi untuk menjamin tetap tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya pengaruh asing (Barat).
Selama Jepang menutup diri, dunia Barat terus melaju pesat dengan industri dan teknologinya. Untuk itu bangsa-bangsa Barat membutuhkan daerah pasaran hasil industri. Amerika Serikat, merupakan salah satu bangsa Barat yang ingin masuk ke Jepang untuk membuka hubungan dagang.
Pada tahun 1846, Amerika Serikat mengirimkan utusannya ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana Biddle, tetapi ditolak oleh Shogun. Pada tahun 1853, mengirimkan lagi utusannya lengkap dengan kapal perangnya di bawah pimpinan Matthew Commodore Perry. Perry menghadap Shogun dan meminta agar Jepang mau membuka kota-kota pelabuhannya untuk perdagangan internasional. Pemerintah Jepang minta waktu untuk memikirkan permintaan Amerika Serikat. Perry beserta rombongan kembali ke Amerika.
Pada tahun 1854, rombongan Perry lengkap dengan tujuh kapal perangnya mendarat lagi di Yedo, dan berhasil memaksa Shogun Iyesada (1853–1858) untuk menandatangani Perjanjian Kanagawa (31 Maret 1854) yang isinya kota pelabuhan Shimoda dan Hokodate dibuka untuk perdagangan asing. Dengan demikian, runtuhlah politik isolasi Jepang sehingga negara tersebut terbuka untuk bangsa asing. Sejak saat itu, Jepang menyadari akan ketinggalannya dengan bangsabangsa Barat. Yang menjadi sasaran kemarahan rakyat Jepang ialah pemerintahan Shogun. Yoshinobu dipaksa turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada Kaisar Mutsuhito (Kaisar Meiji) pada tanggal 8 September 1867. Secara resmi Kaisar Meiji memerintah Jepang dari tanggal 25 Januari 1868 sampai dengan 30 Juli 1912.
b. Nasionalisme Jepang
Terbukanya Jepang bagi bangsa asing yang disusul dengan runtuhnya kekuasan Shogun dan tampilnya Kaisar Meiji (Meiji Tenno), menandai bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tanggal 6 April 1868, Meiji Tenno memproklamasikan Charter Outh (Sumpah Setia) menuju Jepang baru yang terdiri atas lima pasal, seperti berikut.
1) Akan dibentuk parlemen.
2) Seluruh bangsa harus bersatu untuk mencapai kesejahateraan.
3) Adat istiadat yang kolot dan yang menghalangi kemajuan Jepang harus dihapuskan.
4) Semua jabatan terbuka untuk siapa saja.
5) Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan
bangsa dan negara. Untuk mencapai cita-cita tersebut maka Meiji Tenno melaksanakan pembaharuan (restorasi). Itulah sebabnya Kaisar Meiji kemudian dikenal dengan Meiji Restorasi. Restorasi yang dilakukan meliputi segala bidang, yakni politik, ekonomi, pendidikan dan militer.
1) Bidang Politik
Langkah pertama yang diambil oleh Meiji Tenno ialah memindahkan ibu kota dari Kyoto ke Yedo yang kemudian diganti menjadi Tokyo (yang berarti ibu kota timur). Selanjutnya, diciptakan bendera kebangsaan Jepang Hinomoru dan dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo. Shintoisme dikukuhkan sebagai agama nasional. Jabatan shogun dan daimyo dihapuskan (1868) dan samurai dibubarkan. Para daimyo kemudian diangkat menjadi pegawai negeri, sedangkan para samurai dijadikan tentara nasional. Di bawah pimpinan Ito Hirobumi (kemudian dikenal Bapak Konstitusi Jepang) pada tahun 1889 berhasil disusun konstitusi Jepang.
2) Bidang Ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi, meliputi bidang pertanian, perindustrian, dan perdagangan, namun yang paling berhasil di bidang perindustrian dan perdagangan. Perdagangan Jepang maju pesat berkat dumping policy. Di bidang industri muncul golongan baru yang disebut Zaibatsu yang terdiri atas keluarga Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo, dan Jassuda.
3) Bidang pendidikan
Sistem pendidikan di Jepang meniru sistem pendidikan Barat. Dasar moral yang diajarkan di semua sekolah ialah Shintoisme dan Budhisme. Pada tahun 1871, dibentuklah Departemen Pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1872 dikeluarkan Undang-Undang Pendidikan yang mewajibkan belajar untuk anak-anak umur 6–14 dan bebas uang sekolah. Sistem pendidikannya semimiliter.
4) Bidang Militer
Dalam pembaharuan angkatan perang yang mempunyai peranan besar ialah keluarga Choshu dan Satsuma. Keluarga Choshu menangani pembaharuan Angkatan Darat dengan mencontoh Prusia (Jerman), sedangan keluarga Satsuma menangani pembaharaun Angkatan Laut dengan mencontoh Inggris. Bersamaan dengan modernisasi angkatan perang ini dihidupkan kembali ajaran bushido sebagai jiwa kemiliteran.
c. Jepang Muncul sebagai Negara Imperialis
Restorasi telah berhasil mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara Jepang. Jepang menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara Barat. Hal ini kemudian menimbulkan ambisi untuk melakukan imperialisme seperi negara-negara Barat. Tahukah Anda faktor-faktor yang mendorongnya?
1) Adanya pertambahan penduduk yang cepat.
2) Adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran dan bahan mentah.
3) Adanya pembatasan migran Jepang yang dilakukan oleh negara-negara Barat.
4) Pengaruh ajaran Shinto tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga), di mana Jepang terpanggil untuk memimpin bangsa-bangsa di dunia (Asia-Pasifik).
Ambisi imperialisme Jepang menyebabkan Jepang terlibat dalam peperangan. Untungnya, dalam setiap peperangan Jepang selalu mendapatkan kemenenangan. Perang Cina–Jepang I (1894–1895) dimenangkan oleh Jepang dan diakhiri dengan Perjanjian Shimonoseki (1895). Hasilnya, Jepang memperoleh Kepulauan Pescadores dan Taiwan. Perang Rusia–Jepang (1904–1905) dimenangkan oleh pihak Jepang dan diakhiri dengan Perjanjian Portsmouth (1905). Hasilnya Jepang mendapatkan Shakalin Selatan dan menggantikan posisi Rusia di Manchuria. Kemenangan Jepang ini memberikan pengaruh yang besar bagi tumbuhnya nasionalisme di negara-negara Asia dan Afrika.
Dalam Perang Dunia I, Jepang juga ikut terlibat perang dan memihak kepada Sekutu. Jepang berhasil menyapu pasukan-pasukan Jerman di Cina ataupun di Pasifik. Itulah sebabnya setelah perang berakhir dengan kekalahan di pihak Jerman, Jepang memperoleh daerah bekas jajahan Jerman, seperti Shantung (di Cina), Kepulauan Marshal, Mariana, dan Caroline (di Pasifik). Dengan demikian, sampai dengan berakhirnya Perang Dunia I, Jepang telah berhasil menguasai banyak daerah. Jepang telah muncul menjadi negara besar (the great powers).(net)


Selengkapnya......

Nasionalisme Cina

Sun Yat Sen
a. Runtuhnya Dinasti Manchu
Mulai pertengahan abad ke-17 ( 1644), Cina berada di bawah kekuasaan dinasti asing yakni Dinasti Machu. Di bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (1662 1722) dan Ch'ien Lung (1736–1796), Cina mengalami masa kejayaan. Akan tetapi, setelah meninggalnya kedua kaisar tersebut. Dinasti Manchu berangsur-angsur mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh. 1) Perang Candu (1839–1842).
Berawal dari aktivitas Inggris yang memasukkan candu secara besar-besaran ke Cina tanpa membayar bea cukai menyebabkan Cina (Lin Tse Hsu) membuang 20.000 peti candu seharga 9 juta dollar ke laut. Hal ini menimbulkan ketegangan antara Cina dan Inggris sehingga meletuslah Perang Candu. Perang berakhir dengan kemenangan Inggris dan diakhiri dengan Perjanjian Nanking, 29 Agustus1842.

Perjanjian Nanking isinya, antara lain sebagai berikut.
a) Cina menyerahkan Hongkong kepada Inggris.
b) Cina mengganti kerugian perang sebesar 6 juta dollar.
c) Lima kota pelabuhan (Canton, Amoy, Foochow, Ningpo, dan Shanghai) dibuka untuk perdagangan asing. Kekalahan Cina dalam Perang Candu ini mengakibatkan martabat bangsa Cina menurun dan suramnya Dinasti Manchu di dunia internasional.
2) Pemberontakan T'ai Ping.
Pemberontakan ini dilakukan oleh rakyat Cina yang bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan Dinasti Manchu. Adapun sebab-sebab timbulnya pemberontakan T'ai Ping, antara lain sebagai berikut.
a) Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchuakibat kekalahannya dalam Perang Candu.
b) Rakyat yang sudah menderita masih dibebani pajak yang tinggi untuk ganti kerugian perang.
c) Timbulnya semangat nasionalisme.
d) Berkembangnya agama Kristen
Pemberontakan meletus pada tahun 1851 di Kwangsi di bawah pimpinan Hung Hsiu Chuan. Dengan paham Kristennya, Hung ingin membebaskan rakyat Cina dari kekuasaan Dinasti Mancu yang korup dan bobrok. Di Nanking, Hung Hsiu Chuan berhasil mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar T'ien Wang (Kaisar Langit) dan kerajaannya dinamakan T'ai Ping Tien Kuo (Kerajaan Surga yang Abadi). Namun, pemberontakan ini akhirnya berhasil dipadamkan oleh Dinasti Manchu pada tahun 1864.
3) Perang Cina Jepang I (1894–1895)
Lama sebelum perang berlangsung, Korea adalah negeri jajahan Cina. Namun, mulai 1894 Jepang menaruh perhatian yang sangat besar kepada Korea sehingga berusaha merebutnya dengan melawan Cina. Perang berakhir dengan kemenangan Jepang dan diakhiri dengan Perjanjian Shimonoseki, 17 April 1895. Perjanjian Shimonseki isinya, antara lain sebagai berikut.
a) Cina mengakui kemerdekaan Korea.
b) Cina harus menyerahkan Kepulauan Pescadores dan Taiwan kepada Jepang.
c) Cina harus membayar ganti kerugian besar sebesar 200 juta tael.
4) Pemberontakan Boxers
Gerakan Boxers semula anti terhadap Dinasti Manchu, namun oleh Kaisar Janda Tua, yakni Ibu Tzu Hsi, kemudian dibujuk supaya anti terhadap Barat. Boxes mengepung perwakilan Barat yang ada di Peking.
Karena merasa terancam, negara-negara Barat yang mempunyai perwakilan di Peking kemudian membentuk pasukan internasional. Berkat pasukan internasional gerakan Boxers berhasil dipadamkan dan diakhiri dengan Protokol Peking 1901.
b. Timbulnya Nasionalisme Cina
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Cina adalah sebagai berikut.
1) Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang pernah membawa kejayaan Cina, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar (K'ang Hsi dan Ch'ien Lung) meninggal. Akibatnya, lenyap pula kemakmuran Cina.
2) Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3) Adanya korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana Manchu.
4) Kekalahan Cina dalam Perang Cina–Jepang I.
5) Munculnya kaum intelektual Cina. Mereka telah mengenal pahampaham Barat, seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian muncul cita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.
c. Ajaran Dr. Sun Yat Sen
Kekalahan demi kekalahan diderita oleh Cina akibat pemerintahan Manchu yang makin lemah. Hal ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya. Dari kelompok inilah, kemudian tampil salah seorang tokoh nasional Sun Yat Sen dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme).
Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat Sen bercita-cita setelah Manchu runtuh akan dibentuk satu pemerintahan pusat yang demokratis. Di samping itu, akan mengangkat harkat dan martabat bangsa Cina sejajar dengan negara-negara Barat. Ia berhasil mengadakan pendekatan kepada rakyat dan menghimpun kekuatan rakyat di Cina Selatan untuk menggulingkan Manchu.
Pada tanggal 10 Oktober 1911 meletuslah revolusi di Wuchang (Wuchang Day) di bawah pimpinan Li Yuan Hung dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu. Itulah sebabnya, tanggal 10 Oktober 1911 kemudian dijadikan hari Kemerdekaan Cina. Dengan Revolusi Cina 1911, berarti runtuhlah kekuasaan Manchu. Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari 1912 Sun Yat Sen dipilih sebagai Presiden Cina yang baru. Saat itu, wilayah Cina baru meliputi wilayah Cina Selatan dengan Nanking sebagai ibu kotanya.
Cina Utara diperintah oleh Kaisar Hsuan Tsung (yang masih kanak-kanak) dengan didampingi oleh Yuan Shih Kai menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Cina (12 Februari 1912). demikian berakhirlah kekuasaan Manchu di Cina. Wuilayah Cina Selatan dan Cina Utara berhasil dipersatukan. Yuan Shih Kai yang turut menandatangani penyerahan kekuasaan dan diberi kekuasaan untuk mengaturnya. Ia pun berambisi besar untuk menjadi presiden. Demi tetap tegaknya Republik Cina dan untuk terhindar dari perang saudara maka Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan presiden (15 Februari 1912) dan menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai. Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Canton pada bulan Agustus 1912 dan mendirikan Partai Kuo Min Tang (nasional) dengan asas San Min Chu
I. Pada perkembangannya, setelah Yuan Shih Kai menjadi presiden, ia bertindak diktator seperti kaisar. Pada tahun 1916, Yuan Shih Kai meninggal sehingga memberi kesempatan Sun Yat Sen kembali memimpin Cina Selatan. Di Cina Utara kemudian berdiri Partai Kung Chang Tang (komunis) di bawah pimpinan Li Li-san sebagai tandingan Partai Kuo Min Tang. Sun yat Sen bercita-cita untuk menyatukan seluruh Cina, namun sayang citacitanya belum terwujud telah meninggal dunia ( 1925) dan digantikan oleh Chiang Kai Shek.(net)

Selengkapnya......

Nasionalisme India

Mahatma Gandhi
a. Pemberontakan Sepoy
Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan Inggris. Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy.
Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut.

1) Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.
2) East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
3) Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India.

b. Timbulnya Nasionalisme India
Meskipun gerakan militer Inggris tidak diikuti oleh masyarakat umum, namun menjadi pendorong lahirnya pergerakan nasional India. Sebab-sebab timbulnya nasionalisme India adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.
2) Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
3) Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
4) Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
5) Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India untuk memperoleh status yang sama.
c. Macam-Macam Gerakan Nasional India
Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di dalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya gerakan kebangsaanuntuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk pembaharuan manusianya.
1) Brahma Samad
Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy.
2) Rama Krisna
Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.
3) Santineketan
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.
4) Kongres (All Indian National Congres) 1885.
Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat India.
Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk Hindu" (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri.Pada tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat dua aliran, yakni:
a) Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.
b) Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj) dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.
c) Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.
d. Ajaran Mahadma Gandhi
Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut:
1) Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.
2) Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes
terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.
3) Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation.
4) Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
Dengan gerakan ini ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa India. Sebaliknya, merupakan pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai tanda penghormatan pada swadesi maka gambar “roda pemintal” tertera pada bendera kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.(net)

Selengkapnya......

Wednesday, March 23, 2011

Restorasi Meiji Awal Jepang Jadi Imperialis



Restorasi Meiji, revolusi politik di Jepang yang menggulingkan Keshogunan Tokugawa (pemerintah militer) pada bulan Januari 1868 dan diganti dengan pemerintahan kerajaan baru di bawah kaisar Meiji. Pemimpin dari domain barat daya kuat Chōshū dan Satsuma melakukan kudeta dengan bantuan pro-bangsawan istana kekaisaran dan samurai (bangsawan prajurit) dari domain lainnya. Restorasi Meiji mulai era modernisasi dan kontak Barat dikenal sebagai periode Meiji (1868-1912).

Keshogunan Tokugawa (bakufu) telah memerintah atas berbagai wilayah Jepang melalui administrasi terpusat di Edo (sekarang Tokyo) sejak awal abad ke-17. Pada 1820 shogun dihadapkan dengan masalah domestik tumbuh. Komersialisasi pertanian, awal industrialisasi, pertumbuhan perdagangan antar daerah, dan pendapatan rumah tangga meningkat telah menciptakan perubahan sosial besar di Jepang. Meskipun penguasa Tokugawa memberlakukan struktur kelas dengan samurai di bagian atas, ekonomi komersial berkembang telah menghasilkan kelas rakyat biasa kaya yang gaya hidup makmur dan pretensi budaya menantang dominasi sosial dan politik samurai. Selain itu, cuaca buruk, panen miskin, dan kelaparan yang parah di awal tahun 1830-an menyalakan pemberontakan petani dan kerusuhan kota seluruh Jepang.

ancaman asing segera diikuti masalah ini domestik. kekalahan Cina oleh Inggris dalam Perang Opium Pertama (1839-1842) kesal kelas penguasa Jepang, yang sebelumnya telah memandang negara-negara Barat sebagai kecil "barbar" negara. Perjanjian yang mengakhiri perang yang diperlukan China untuk membuka beberapa pelabuhan baru perdagangan, yang meningkatkan minat Barat di Jepang tetangga. Setelah beberapa kali gagal oleh kapal-kapal Barat untuk membuka Jepang untuk perdagangan internasional, armada kapal perang Amerika diperintahkan oleh Komodor Matthew Perry berlayar ke Teluk Edo pada tahun 1853 dan 1854 dan memaksa untuk mengakhiri pembatasan shogun Jepang pada kontak dengan negara-negara Barat.

Pada tahun 1858 Tokugawa menandatangani perjanjian komersial dengan Amerika Serikat pembukaan enam pelabuhan dan menjamin hak-hak perdagangan dan tempat tinggal untuk orang Amerika di Jepang. kapitulasi ini mengguncang baik legitimasi dan otoritas Keshogunan Tokugawa. Bukan hanya gagal menjaga "barbar Barat" dari Jepang, juga telah menantang keinginan Kaisar Komei. Walaupun kaisar hanya simbolis dan tidak ada otoritas kekuasaan pengambilan keputusan selama periode ini, ketidaksetujuan tentang perjanjian pindah penentang Tokugawa untuk bertindak. antiforeign samurai yang tidak puas dari banyak domain berjanji setia kepada kaisar dengan slogan, "Revere kaisar dan usir kaum barbar." loyalis Antiforeign menyerang orang asing di pelabuhan perjanjian dan di tempat lain, dan pada 1863 pejabat di Chōshū memerintahkan pertahanan pantai untuk menembak kapal asing berlayar melalui Selat Kammon dekat Shimonoseki. Namun, pada pertengahan 1860-an-bahkan banyak aktivis antiforeign menyadari bahwa kekuatan militer lebih unggul dari negara-negara Barat membuat mengusir orang asing dengan kekuatan mustahil.

Para pemimpin Keshogunan menyadari bahwa mereka akan membutuhkan bantuan untuk mengalahkan loyalis kekaisaran. Mereka mencoba untuk memenangkan dukungan dari paling kuat daimyo (tuan tanah feodal) dengan melonggarkan persyaratan bahwa daimyo menghabiskan setengah waktu mereka di ibukota Tokugawa di Edo dan memungkinkan mereka untuk membangun atau membeli kapal perang berlayar di laut. Domain seperti Satsuma, Chōshū, Tosa, dan Saga mengambil kesempatan untuk membangun kekuatan militer mereka dengan membeli senjata Barat dan mengorganisir unit-unit militer gaya Barat.

Ketika Tokugawa Yoshinobu menjadi shogun pada tahun 1866, ia mencoba untuk membangun kembali otoritas shogun dengan memodernisasi kekuatan militer dan membangun galangan kapal dan gudang senjata dengan bantuan penasihat dan uang dari Perancis. Yoshinobu juga direncanakan sistem pajak baru dan reformasi administrasi. pemimpin Anti-Keshogunan di Satsuma dan Chōshū, takut bahwa reformasi tersebut mungkin bisa membuat shogun baru terlalu kuat, memutuskan waktunya telah datang untuk mengakhiri pemerintahan shogun.

Pada bulan Oktober 1867, domain Tosa menawarkan rencana kompromi yang dibuat oleh pemimpin Tosa Sakamoto Ryoma. Rencana meminta pengunduran diri Yoshinobu sebagai shogun dan pengakuan dari kaisar sebagai penguasa penting, untuk pembentukan majelis nasional bikameral mewakili baik daimyo dan samurai, dan untuk penunjukan pejabat untuk pemerintah kekaisaran baru berdasarkan prestasi bukan domain afiliasi. Sebulan kemudian Yoshinobu menerima rencana ini, tetapi pemimpin Satsuma, bersekutu dengan sekelompok bangsawan istana yang dipimpin oleh Iwakura Tomomi, melihat kesempatan untuk menghapuskan semua sisa-sisa struktur dan menyita Keshogunan Tokugawa tanah teritorial.
Pada tanggal 3 Januari 1868, pasukan dari Satsuma, Chōshū, dan domain anti-shogun lainnya merebut istana kekaisaran dengan bantuan pro-bangsawan istana kekaisaran. Mereka dihapuskan pemerintah Tokugawa, memerintahkan Yoshinobu untuk menyerahkan tanah leluhurnya, dan menyatakan pemerintah kerajaan baru di bawah kaisar Mutsuhito muda (anak dan penerus Komei), yang mengadopsi nama pemerintahan Meiji (Enlightened Rule). Dipaksa oleh pendukungnya yang tersisa, Yoshinobu memutuskan untuk melawan, tetapi pasukannya dengan cepat dikalahkan dalam pertempuran di pinggiran Kyoto. Pertempuran berlanjut di bagian lain negara itu sampai pertengahan,-1869 ketika pro-Tokugawa terakhir pasukan menyerah di Hokkaido. Sebagian besar negara tetap netral selama pertempuran ini, disebut sebagai Perang Saudara Boshin.
Meskipun revolusi politik digambarkan sebagai restorasi kekuasaan kekaisaran, rezim baru segera memulai program radikal sentralisasi politik, perubahan institusional, dan modernisasi ekonomi. Para pemimpinnya, banyak dari mereka samurai muda dari tengah atau peringkat yang lebih rendah kelas, yang didedikasikan untuk membangun kekayaan nasional dan kekuasaan dengan mengadopsi ide-ide baru, lembaga, dan praktik dari negara-negara Barat. Pada April 1868 rezim baru memproklamirkan reformasi gol dalam Piagam Sumpah, berjanji akan mendasarkan keputusan pada konsultasi luas, untuk mencari pengetahuan dari dunia luar, dan untuk meninggalkan kebiasaan usang.

Selama dua dekade berikutnya, pemerintah baru terpusat administrasi negara, menerapkan sistem prefektur, mendirikan sistem pendidikan dasar universal, dan menciptakan birokrasi pelayanan yang modern sipil. Hal ini juga membangun sebuah perbankan modern dan sistem fiskal, memprakarsai pengembangan usaha industri modern, memperkuat perbatasan nasional, membangun tentara modern dan angkatan laut, dan mendirikan sebuah konstitusi nasional. Pada 1895 Jepang telah mengumpulkan cukup kekuatan militer untuk mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang Pertama. Kaisar meninggal pada tahun 1912, mengakhiri periode Meiji.

Sumber: Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005.

Selengkapnya......

Kisah Napoleon Bonaparte

Napoleon Bonaparte
Napoleon III (1808-1873), kaisar Perancis (1852-1870), yang menghidupkan kembali kekaisaran Napoleon pada pertengahan abad ke-19 dan dipimpin Perancis untuk kekalahan dalam Perang Perancis-Prusia (1870-1871).


Charles Louis Napoleon Bonaparte lahir di Paris, anak ketiga dan terakhir dari Raja Louis dan Ratu Hortense Belanda, dan dengan demikian keponakan Napoleon I. Karena keluarga Bonaparte dibuang dari Perancis setelah kejatuhan pamannya, Louis Napoleon dididik secara pribadi dalam Swiss dan Bavaria. Ibunya dididik dia di kemuliaan dari legenda Napoleon dan menetapkan kursus ke arah pemulihan kekuasaan keluarga. Untuk mencapai tujuan itu, ia menulis pamflet dan risalah untuk merumuskan program politik, menggambarkan dirinya sebagai pembaharu sosial, politik liberal, ahli militer, dan pendukung pembangunan pertanian dan industri. Dia juga memimpin dua upaya bersenjata gagal untuk menggulingkan rezim Raja Louis Philippe, pada tahun 1836 dan 1840. Dipenjara seumur hidup setelah kedua, ia melarikan diri pada tahun 1846, meminta perhatian diperbaharui pada dirinya sendiri.
Setelah Louis Philippe digulingkan dalam tahun 1848, Louis Napoleon diperbaharui pencarian dengan menawarkan dirinya sebagai calon presiden republik Perancis yang baru. Betapa terkejutnya para veteran politik, ia menang di tanah longsor. Kemenangan-Nya berkurang, namun, dengan kemenangan royalis dalam pemilihan legislatif pada tahun 1849 dan konstitusi yang membatasi dia untuk satu masa jabatan empat tahun. Dia memutuskan bahwa dilema oleh kudeta pada tanggal 2 Desember 1851, dengan asumsi kekuasaan diktator dan memperluas masa jabatannya sampai sepuluh tahun. Meskipun kantong terus oposisi, bukti nyata dukungan rakyat luas mendorong dia setahun kemudian untuk mengkonversi Republik Kedua ke dalam Kekaisaran Kedua; karena anak Napoleon I telah dikenal pengikutnya sebagai Napoleon II, Louis Napoleon mengambil gelar Napoleon III. Sejarawan membagi pemerintahannya menjadi dua periode. kediktatoran ini bertahan sampai 1860. Selama kediktatoran, Napoleon membatasi kebebasan pers dan kebebasan berpikir intelektual, ia disensor koran dan diasingkan banyak penulis, termasuk Victor Hugo, melarang karya-karya mereka. Selama periode ini, oposisi mulai mount dan Napoleon terpaksa membatasi kekuasaannya. Setelah 1860, Louis Napoleon memulai serangkaian reformasi liberal yang memuncak dalam sebuah monarki terbatas, Kekaisaran Liberal, pada tanggal 2 Januari 1870. liberalisasi ini ditandai oleh undang-undang tenaga kerja, gerakan menuju perdagangan bebas, dan kebangkitan partai oposisi. Pada tahun 1868 ia diberikan kebebasan berkumpul dan melonggarkan pembatasan terhadap pers. Napoleon juga sangat memperpanjang rel kereta api Perancis dan mencoba untuk memperbaiki kondisi masyarakat miskin. Mungkin karya Napoleon III yang paling tahan lama adalah rekonstruksi Paris, diawasi oleh perencana kota Baron Haussmann.

keberhasilan-Nya, bagaimanapun, dibayangi oleh kebijakan luar negeri yang terlalu sering idealis, membutakan kaisar untuk bahaya nyata untuk keamanan Prancis. Dari 1854-1856 Prancis bergabung dengan Inggris, Kekaisaran Ottoman, dan kerajaan Sardinia dalam Perang Krimea memerangi kemajuan Rusia. Pada tahun 1859 Perancis berperang lagi dengan kerajaan Sardinia untuk mengusir Austria dari Italia. Meskipun Perancis menerima Nice dan Savoy tahun 1860 karena upayanya, intervensi Perancis menciptakan masalah lain. Perang adalah satu mahal, dan Napoleon tidak meramalkan kemungkinan bahwa Italia akan bersatu pada tahun 1861, menciptakan kekuatan Eropa dengan yang Perancis harus bersaing. Pada tahun 1863 Napoleon mendorong Maximilian, yang Archduke dari Austria, menjadi kaisar Meksiko. Marah oleh intervensi Perancis, Amerika Serikat menuntut agar meninggalkan Perancis. Namun, Maximilian tidak meninggalkan dan dibunuh oleh pemerintah Meksiko. Ancaman dari Prusia, khususnya, dianggap terlambat dan tidak siap menangkap Perancis dalam segala hal ketika perang datang pada tahun 1870. mengalahkan Swift di lapangan dipimpin untuk menangkap Napoleon, dan rezimnya digulingkan di Paris pada tanggal 4 September 1870. Ia meninggal dalam pengasingan di Chislehurst, Inggris.

Evaluasi dari jangkauan Napoleon III dari melihat dia sebagai tiran untuk memuji upaya ke arah demokrasi. Dia diwujudkan kontradiksi yang aneh dan pemerintahannya terombang-ambing dari rezim otoriter ke yang semakin demokratis. Petani sangat mendukung dia dan ia populer terpilih. Namun, ia menghancurkan setiap lawan. Dia ditingkatkan Perancis melalui upaya untuk mengurangi kemiskinan, untuk mendorong industrialisasi, dan untuk memperbaiki infrastruktur negara. Ketika ia diberikan reformasi liberal, ia tidak bisa menangani oposisi. Napoleon dikalahkan mencoba untuk menavigasi antara demokrasi dan penindasan.


Sumber:Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005.

Selengkapnya......