Saturday, August 11, 2007

Riset Sejarah

Mendengar kata riset, yang terpetik pertama dalam benak kita adalah suatu urusan yang sangat kentara dengan hal-hal berbau serius. Padahal tentunya tidak semua riset harus dijalani dengan “tegang”. Ada kalanya memang riset itu harus-harus diikuti dan direncanakan dengan terstruktur. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ada beberapa langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan riset sejarah.

Ada satu fenomena dari para mahasiswa sejarah umumnya, mereka kebanyakan dihadapkan pada masalah “bingung” akan menulis apa ? Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa cara atau tips. Pertama bulatkan dulu niat. Sebab jika tekad atau niat ini belum benar-benar mantap atau setengah hati, maka riset yang dihasilkan pun nantinya hanya “setengah hati” saja. Buanglah jauh-jauh pikiran-pikiran atau stereotif buruk mengenai riset itu nantinya. Janganlah berpikiran “Ah, buat apa ngoyo riset toh nantinya hasilnya juga akan duduk manis di rak malas perpustakaan saja”. Atau pikiran “Ah, yang penting jadi, toh ini hanya untuk memenuhi satu syarat kelulusan saja”. Kiranya idealisme dari masing-masing individu berbeda-beda, dan untuk masalah riset ini idealisme cukup penting juga.

Nah, jika tekad itu sudah bulat. Mulailah bersemangat untuk menelusuri bahan-bahan. Atau jika, masalahnya terbentur pada “bingung”, alangkah baiknya mulailah rajin-rajin membaca tema-tema yang disenangi. Niscaya di situ satu dua tema akan menjernihkan pikiran Anda dan membukakan kebuntuan Si Bingung itu. Cari juga buku-buku hasil riset yang serupa, jurnal-jurnal ilmiah, atau sering-seringlah berurusan dengan perpustakaan kampus untuk meluruskan niat dan menjernihkan pikiran untuk riset tersebut. Biasanya ide itu datang tidak diduga-duga, untuk itu dari pada Anda menyesal, siapkanlah selalu catatan kecil untuk menuliskan ide-ide yang sesekali keluar itu. Kiranya di zaman ini mencari tema-tema cukup banyak cara.

Sudah cukup banyak pula publikasi-publikasi ilmiah yang di-online-kan di internet. Nah, tidak ada salahnya juga Anda searching tema-tema yang Anda kehendaki di internet. Anda bisa memanfaatkan search engine paling populer dan “sakti”, seperti Google.com atau sejenisnya kalau ada. Dalam proses pencarian ini, Anda dituntut untuk pintar-pintar menggunakan “mesin pencari” secara intensif. Pelajarilah terlebih dahulu bagaimana melakukan pencarian dengan Google yang efektif, agar kita mendapatkan hasil yang benar-benar kita inginkan. Sebab di dunia maya jika tidak “pas” keyword-nya, maka akan didapat ribuan data-data yang tidak sesuai dengan tema yang dikehendaki.

Jika dari cara-cara itu sudah didapat satu tema yang ingin Anda garap, alangkah baiknya mulailah merangkai judul dan kerangkanya. Sebab dengan menentukan judul dan menyusun kerangka, itu akan memudahkan dalam proses penyusunannya. Jangan lupa buat juga gambaran umum dari riset itu. Yang pokok adalah Judul, latar belakang, rumusan malalah, kajian teori jika ada dan tinjaun pustaka. Selanjutnya diskusikan dulu dengan teman dekat Anda atau alangkah baiknya langsung dengan dosen pembimbing Anda. Sebab biasanya dosen adalah kunci dari kesuksesan riset Anda. Lebarkanlah dada Anda untuk menerima semua nasehat-nasehat dari dosen. Untuk pertama ada baiknya Anda mencoba melakukan apa-apa yang dianjurkan oleh dosen. Baru, jika Anda tidak bisa menjalaninya, bisa dikonsultasikannya kembali. Ini semua untuk membuat suatu alur kerja riset Anda tidak lepas kendali. Sebab yang namanya riset akademis itu semua tidak lepas dari kontrol dosen pembimbing.

Dalam penelitian atau riset sejarah hal yang paling pokok dan penting keberadaannya dalam riset yaitu adanya sumber primer. Sebaiknya Anda jangan sekali-kali memaksakan kehendak jika Anda tidak menemukan sumber primernya. Sebab dalam riset sejarah empiris, adanya sumber primer ini adalah satu keharusan. Baru dinamakan sejarah jika tulisannya itu didasarkan pada sumber-sumber sejarah. Kiranya, yang pertama harus “hunting” yakni sumber primer ini.



No comments: